Kamis, 10 Juni 2010

Pemodelan Jaringan xDSL

Internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data yang paling populer di planet ini. Pada lima tahun lalu, trafik telnet dan World Wide Web merupakan jenis-jenis trafik dominan. Akan tetapi, bentuk layanan yang ditawarkan Internet semakin beragam. Pengguna Internet mulai menggunakan aplikasi-aplikasi “pembunuh”, seperti video conference, telemedicine, distance learning, dan layanan-layanan lain yang banyak menghabiskan bandwidth.

Akan tetapi, teknologi Modem konvensional saat ini yang mempunyai rate maksimum 56 kbps tentu saja tidak dapat mengakomodasi layanan-layanan baru ini. Para pengguna Internet menginginkan kapasitas transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan aplikasi-aplikasi Internet secara wajar. Oleh karena itu, teknologi xDSL saat ini merupakan sebuah alternatif terbaik yang cocok diterapkan untuk mempercepat akses transfer data di subscriber lines.

Komponen Sistem DSL
Ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan-layanan DSL. Komponen-komponen yang digunakan beserta fungsinya adalha sebagai berikut :

• Transport System
Komponen ini menyediakan interface transmisi backbone untuk sistem DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer). Divais ini menyediakan interface, seperti T1/E1, T3/E3, OC-1, OC-3, STS-1, dan STS-3.
• Local Access Network
Local Access Network menggunakan local carrier inter-CO network sebagai fondasi. Switch ATM, Frame Relay, dan/atau router dapat digunakan untuk mengakses jaringan. Saat ini, ATM adalah sistem yang paling efisien.

• Multiservice Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM)
DSLAM yang berada dalam lingkungan CO (central office) digunakan sebagai dasar untuk solusi DSL. DSLAM berfungsi untuk mengkonsentrasikan trafik data dari berbagai loop DSL yang kemudian akan dikirimkan ke backbone network untuk dihubungkan lagi ke jaringan lainnya. DSLAM dapatt mengirimkan layanan untuk aplikasi berbasis paket, cell, dan circuit, seperti DSL ke 10Base-T, 100Base-T, T1/E1, T3/E3, atau ATM.

• DSL Transceiver Unit (ATU-R)
Unit ini digunakan pada sisi pemakai. Koneksi ATU-R biasanya 10base-T, V.35, ATM-25, atau T1/E1. Alat multiport lain yang mendukung suara, data, dan video juga memungkinkan. ATU-R tersedia dalam berbagai konfigurasi. Selain sebagai modem DSL, ATU-R dapat juga digunakan untuk bridging, routing, TDM multiplexing, dan ATM multiplexing.

• POTS splitter
Divais ini ada pada CO dan pemakai yang memungkinkan loop digunakan untuk transmisi data kecepatan tinggi dan digunakan juga untuk komunikasi telepon. POTS splitter biasanya mempunyai 2 konfigurasi, yaitu splitter tunggal untuk pengguna rumah dan mass splitter untuk CO.

Model Jaringan
Layanan kecepatan tinggi yang diperlukan oleh pelanggan sebenarnya sudah banyak tersedia, antara lain :

• Layanan IP/LAN, seperti akses Internet atau remote LAN

• Layanan Frame Relay

• Layanan N  64

• Layanan ATM

Akan tetapi, layanan-layanan tersebut mempunyai biaya yang relatif lebih besar daripada teknologi DSL. Dengan DSL, kinerja layanan yang lebih tinggi dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Akan tetapi, perlu adanya dukungan terhadap layanan multiservice. Multiservice bukan berarti mendukung berbagai line code seperti 2B1Q, CAP, atau DMT, melainkan kemampuan untuk mendukung adanya layanan lain seperti Frame Relay, IP/LAN, N  64, dan ATM pada platform DSLAM.
Model jaringan ini akan menjelaskan bahwa DSL dari segi logika dapat mendukung multiple service. Dengan demikian, satu infrastruktur jaringan dapat menyediakan berbagai jenis layanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar